SEJARAH KARAWITAN CAHYO NUSWANTORO
Kegiatan ekstrakulikuler didalam suatu
sekolah tentunya sudah tidak asing ditelinga kita, seperti halnya di sekolah
saya, langsung saya ya, saya masih ingat dulu ada pengumuman rapat osis untuk
perubahan dari MOPDB menjadi PPLS, di sela – sela rapat tersebut datanglah
pembina osis saya, sebut saja namanya pak EKO, beliau bilang “Nanti Setelah
Selesai Rapat Jangan Pulang Dulu Ya, Nanti Bapaknya Tolong Dibantu Mengangkat Gamelan
!!!”, sejenak saya terkejut, didalam hati saya berkata “Siapa Yang Membuat
Semua Ini ???, Dulu Pernah Kepikiran Untuk Buat Ekstra Karawitan, Tapi Tidak
Jadi, Lalu Siapa Yang Melakukan Hal Ini ??”.
Teman – teman osis pun mengolok – olok saya “Cie Yang Mau Punya
Karawitan, Gimana Vik ???”, kenapa mereka mengolok – olok saya, soalnya mereka
tau bahwa saya jadi pelaku seni, setelah rapat selesai datanglah seperangkat
gamelan tersebut yang dinaikan disebuah mobil, setelah itu bergegaslah saya
dengan anak – anak osis untuk membawanya ke dalam aula untuk ditata, setelah
semuanya selesai ditata, bapaknya mengajak kami untuk bermain sebentar,”Ayo
Gamelane Di Seteli Disek !!!”, lantas
saya dengan anak – anak osis bergegas ke tempat gamelan yang kami pilih.
Satu jam sudah berlalu, bapaknya pun
mengajak untuk selesai, setelah itu tiba – tiba kepala sekolah kami datang dan
mengajak berbincang – bincang sebentar, lalu beliau bertanya “Disini Kita Sudah
Punya Karawitan, Lalu Siapa Yang Mau Memegang Karawitan Ini ??? ”, semua anak
osis menyebut nama saya “Vicky Pak, Vicky Pak Dia Pintar Karawitan”, kepala
sekolah bun bertanya “Mana Vicky ????”, saya menjawab “Saya Pak”, beliaupun
bilang “Oh Kamu, Kamu Ya Yang Memegang Karawitan Ini, Nanti Saya Carikan
Pembinanya ”, saya pun menjawab “Nggeh Pak, Semoga Bisa”, sebelum keluar saya
di beritahu sama pak kepala sekolah “Vikk, Merah - Hijaunya Karawitan Ini
Sekarang Ada Ditanganmu, Tolong Diusahakan Semaksimal Mungkin ”, setelah saya
diberi tanggung jawab tersebut saya pun semangan untuk menjalankan amanah
beliau.
Kegiatan PPLS pun dilaksanakan, disela
- sela kegiatan tersebut diselipkan promosi ekstra, karena karawitan belum
resmi dan belum ada anggotanya, saya minta bergabung dengan ekstra tari, kebetulan diizinkan, dulu saya mempromosikan
karawitan dengan bowo “setyo tuhu”, setelah promosi ternyata partisipasinya
sangat bagus, pada saat itu terdapat 20 siswa yang mendaftar, saya pun langsung
mencarikan pelatihnya karena setelah ini saya PRAKERIN (Praktek Kerja Industri),
pada saat saya prakerin ternyata pelatihnya belum hadir – hadir karena kepala
sekolah masih menjalankan ibadah hajinya, sebelum ada pelatihnya anak – anak
tersebut latihan secara mandiri yang di temani oleh 2 guru, sebut saja namanya
bu EKY dan bu DESY, saya pun juga menyempatkan waktu 2 minggu sekali datang
melihat perkembangan ekstra, dan ternyata saya tidak tahu bahwa ada anak yang
keluar ekstra, karena saya tidak bisa fokus mengurusi ekstra saya.
Empat bulan sudah berlalu, pelatihnya
pun juga sudah mengajar, tidak puas dengan jumlah anggota sekian, saya pun
meminta izin kepada pembina untuk promosi ekstra ke kelas XI, dan di izinkan,
ternyata banyak sekali peminatnya, beberapa bulan pun berjalan, suka duka sudah
kami lewati bersama, banyak sekali kegiatan kami (penyambuta tamu – tamu di
sekolah), setelah itu tibalah ekstrakulikuler karawitan diresmikan,
ekstrakulikuler karawitan diresmikan pada tanggal 12 JANUARI 2017 yang
diberinama “CAHYO NUSWANTORO”, semakin
banyak kegiatan yang kami lakukan, kami diminta sekolah untuk mengisi kegiatan
- kegiatan seperti penyambutan – penyambutan tamu, dan kemarin ekstra karawitan
berkolaborasi dengan tari menampilkan Beksan Gambyong Mari Kangen di acara
perpisahan sekolah. Saat ini saya sedang mengusahakan untuk bisa gabung menjadi
anggota PPST (paguyuban peminat seni tradisi)
Rasa bangga tentunya ada, karena saya
sudah bisa mengajak generasi muda untuk melestarikan budayanya sendiri. Tapi
saya masih belum puas. Sekian cerita dari saya, kurang – lebihnya saya mohon
maaf dan minta dukungannya ya.......